Pelajaran 25-6

PELAJARAN BAHASA ARAB

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Bagian
 1   2   3   4   5   6   7   8   9 

Pelajaran 25 – الدَّرْسُ الْخَامِسُ وَالْعِشْرُونَ

Kata yang Bisa Berubah dan Kata yang tidak Bisa Berubah – الْمُعْرَبُ وَالْمَبْنِيُّ

Kata kerja yang bisa berubah dan kata kerja yang tidak bisa berubah – الأَفْعَالُ الْمُعْرَبَةُ والأَفْعَالُ الْمَبْنِيَّةُ

Mari kita lanjutkan mempelajari Bahasa Arab melalui kursus Bahasa Arab gratis kita. Kursus Bahasa Arab ini membahas tata Bahasa Arab, sintaksis Bahasa Arab, Morfologi Bahasa Arab dan sebagainya.

Secara umum  kata kerja tidak bisa berubah dan kata kerja yang bisa berubah tidak termasuk pada aturan ini.

Kata kerja dalam bahasa Arab  terbagi ke dalam tiga jenis: lampau, sekarang dan perintah.

Kata kerja lampau dan kata kerja perintah selalu tidak bisa berubah. Kata kerja sekarang umumnya bisa berubah kecuali dalam dua situasi; saat kata kerja tersebut ditambatkan ke huruf /nūn/ jamàk feminim نُونُ النِّسْوَة atau ditambatkan secara langsung ke huruf /nūn/ penegas (imbuhan akhir penegas); dalam dua situasi ini kata kerja bentuk sekarang tidak bisa berubah.
 
Sekarang mari kita pelajari satu persatu ketiga jenis kata kerja ini:

1-  Kata kerja bentuk lampau الْفِعْلُ الْمَاضِي (akan dipelajari secara terperinci pada pelajaran 39):

Lazimnya, kata kerja bentuk lampau tidak bisa berubah dengan fatħah pada akhir hurufnya, misal: (كَتَبَ dia (laki-laki) menulis – وَصَلَ dia (laki-laki tiba – تَحَدَّثَ dia (laki-laki) berbicara). Jika kata kerja bentuk lampau berakhiran vokal, kita memandang kata kerja tersebut tidak bisa berubah pada harakat fathah virtual (semu) pada akhirannya, misal: رَمَى dia (laki-laki) melempar (saat lampau) , دَعَا dia (laki-laki) mengundang (saat lampau).

Jika kata kerja lampau ditambatkan pada kata ganti, kata kerja tersebut jadi tidak bisa berubah pada tandanya (misal harakat) sesuai kata ganti yang ditambatkan di akhir sebuah kata seperti berikut:
  • Tidak bisa berubah pada sukūn jika ditambatkan ke kata ganti berikut:
    • Kata ganti tā’ dari pelaku تاءُ الفاعِلِ. Contoh: كَتَبْتُ saya menulis (saat lampau) – كَتَبْتَ kamu (laki-laki) menulis (saat lampau) – كَتَبْتِ kamu (perempuan) menulis (saat lampau) – كَتَبْتُمْ kalian (laki-laki) menulis (saat lampau) – كَتَبْتُنَّ kalian (perempuan) menulis (saat lampau).
    • Kata ganti nā dari pelaku (orang pertama jamak) نَا الْفَاعِلِينَ. Contoh: كَتَبْنَا kami menulis.
    • Kata ganti /nūn/ dari orang ketiga jamak feminim نُونُ النِّسْوَةِ. Contoh: كَتَبْنَ mereka (perempuan) menulis (saat lampau).
  • Tidak bisa berubah pada dammah jika ditambatkan ke kata ganti wāw maskulin jamak وَاوُ الْجَمَاعَةِ: Misal: كَتَبُوا mereka menulis (saat lampau).
Selain dari situasi yang disebutkan di atas, kata kerja lampau tidak akan berubah dengan harakat fatħah.

Perhatikan contoh-contoh berikut:

Gambar
Terjemahan
Arab

Have you written the homework, Marwan?

Apakah kamu sudah menulis pekerjaan rumah wahai Marwan?

هَلْ كَتَبْتَ الوَاجِبَ يَا مَروانُ؟¹

/hal katabta al-wāĵiba ya Marawan?/

The employees completed the work

Para pegawai menyelesaikan pekerjaan


الْمُوظَّفُونَ أَكْمَلُوا الْعَمَلَ²

/Al-muwađhaffūn akmalū al-ξamal/


Nurses helped patients much

Perawat banyak membantu pasien
الْمُمَرِّضَاتُ سَاعَدْنَ الْمَرْضَى كَثِيرًا³
/al-mumarriđatu sāξad-na al-marđā kāthīran/

The teacher explained the new lesson

Guru tersebut menerangkan pelajaran baru

شَرَحَ الْمُدَرِّسُ الدَّرْسَ الْجَدِيدَ


2-   Kata kerja perintah فِعْلُ الأَمْرِ (akan dibahas secara terperinci pada pelajaran 40):

Kata kerja perintah selalu tidak bisa berubah. Kata kerja perintah hanya ditujukan untuk orang kedua (yaitu أَنْتَ – أَنْتِ – أَنْتُمَا – أَنْتُمْ – أَنْتُنَّ). Tanda di atas yang mana kata kerja perintah tidak bisa berubah tergantung pada kata ganti tertambat yang diimbuhkan  pada akhir kata kerja seperti berikut:
  • Jika kata kerja perintah ditujukan ke kata ganti (أَنْتَ), kata kerja tersebut tidak berakhiran dengan kata ganti pelaku tersebut, karena itu kata kerja tersebut tidak akan bisa berubah pada sukūn, misal اُكْتُبْ tulislah.
  • Jika kata kerja perintah ditujukan ke kata ganti (أَنْتِ kamu feminim), (أَنْتُمَا kalian berdua) atau (أَنْتُم kalian lebih dari dua), kata kerja tersebut tidak akan bisa berubah pada penghilangan huruf nūn terakhir مَبْنِيٌّ عَلَى حَذْفِ النُّونِ, misal.: اُكْتُبِياُكْتُبَا  – اُكْتُبُوا masing-masingnya.
  • Jika kata kerja perintah ditujukan pada jamak feminim (أَنْتُنَّ) kata kerja tersebut tidak akan bisa berubah pada  sukūn مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ, misal: اُكْتُبْنَ.
Para pakar tata bahasa Arab mengatakan bahwa untuk menghafal tanda-tanda kata kerja perintah yang tidak bisa berubah ini Anda harus membandingkannya dengan kasus "ĵazm" (perubahan harakat di huruf akhir kata kerja dari dammah ke sukun) dari perubahan (konjugasi)) kata kerja sekarang (lihat pelajaran 46 bagian 6).

Perhatikan contoh-contoh berikut:

Terjemahan
Transliterasi
Arab

Oh Muhammad, write your lesson

Wahai Muhammad, tulislah pelajaranmu
Yā Muħammadu uktub darsaka

يَا مُحَمَّدُ اُكْتُبْ دَرْسَكَ

Write your lesson, oh Fatimah!

Tulislah pelajaranmu, wahai Fatimah!
Yā Fāŧimatu uktub-ī darsak-i

يَا فَاطِمَةُ اُكْتُبِيْ دَرْسَكِ

Write your lesson, oh both of you [two] students!

Wahai dua siswa, tulislah pelajaran kalian!
Yā ŧâlibān-i uktub-ā darsakumā

يَا طَالِبَانِ اكْتُبَا دَرْسَكُمَا

Write your lesson, oh students!

Wahai para siswa, tulislah pelajaran kalian!
Yā ŧullāb-u uktub-ū darsakum

يَا طُلابُ اكْتُبُوْا دَرْسَكُمْ


3-   Kata kerja bentuk sekarang الفعل المضارِع :

Kelàzimannya kata kerja bentuk sekarang bisa berubah. Pengecualiannya kata kerja tersebut tidak bisa berubah pada dua situasi berikut:
  • Jika kata kerja tersebut ditambatkan ke /nūn/ dari jamak feminim نُونُ النِّسْوَةِ.,
  • Jika kata kerja tersebut ditambatkan secara langsung ke /nūn/ penegas نُونُ التَّوْكِيدِ.
Karena itu kita akan mempelajari kata kerja bentuk sekarang pertama kali dan kemudian dua kasusnya yang tidak bisa berubah:

a-   Perubahan kata kerja bentuk sekarang إعْرَابُ الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ (topik ini akan dibahas secara terperinci  pada pelajaran 36)

Kata kerja bentuk sekarang umumnya bisa berubah, yaitu akhiran vokalnya bisa berubah sesuai posisinya di dalam kalimat seperti berikut:
  • Jika tidak diawali oleh artikel akusatif atau artikel jusif, maka kata kerja tersebut harus dalam bentuk kasus indikatif حَالَةُ الَّرفْعِ.
  • Jika didahului oleh artikel akusatif أَداةُ نَصْبٍ seperti (أَنْ untuk – لَنْ tidak) maka kata kerja tersebut akan berbentuk kasus akusatif حَالَةُ النَّصْبِ.
  • Jika kata kerja bentuk sekarang diawali oleh artikel jusif أدَاةُ جَزْمٍ seperti (لَمْ tidak – لا النَّاهِيَةُ jangan), maka kata kerja tersebut akan memiliki kasus jusif حَالَةُ الْجَزْمِ.
Perhatikan contoh-contoh berikut:

Catatan
Terjemahan
Contoh
Kata kerja sekarang tidak diawali oleh artikel akusatif atau artikel jusif, karena itu kata kerja tersebut berada dalam kasus indikatif yang ditandai dengan dammah pada huruf terakhirnya.

Will you live in Egypt?

Apakah kamu akan tinggal di Mesir?
هَلْ سَتَسْكُنُ فِي مِصْرَ؟⁸
Kata kerja sekarang diawali oleh artikel akusatif, karena itu kata kerja tersebut berada dalam kasus akusatif yang ditandai dengan fatħah pada huruf terakhirnya.

No, I will not live in Egypt but I just want to visit it

Tidak, saya tidak akan tinggal di Mesir, tapi saya hanya ingin (untuk) mengunjunginya

لا ، لَنْ أَسْكُنَ فِي مِصْرَ وَلَكِنْ أُرِيدُ أَنْ أَزُورَها فَقَطْ⁹

Kata kerja sekarang diawali oleh kasus jusif, karena itu kata kerja tersebut berada dalam kasus jusif yang ditandai dengan sukūn pada huruf terakhirnya.

Muhammad has not drunk the milk

Muhammad belum minum susu tersebut

لَمْ يَشْرَبْ مُحَمَّدٌ اللَّبَنَ¹⁰

Kata kerja sekarang diawali oleh kasus jusif, karena itu kata kerja tersebut berada dalam kasus jusif yang ditandai dengan sukūn pada akhir hurufnya.

Do not stay up long at night

 Jangan banyak begadang

لا تَسْهَرْ كَثِيرًا¹¹


Seperti yang Anda perhatikan pada contoh-contoh yang diberikan di atas, ada tiga kasus untuk kata kerja sekarang yang bisa berubah;  kasus indikatif (nominatif), kasus akusatif, dan kasus jusif. Untuk setiap kasus ada sebuah tanda (harakat) utama (akhiran vokal), dammah untuk kasus indikatif, fathah untuk kasus akusatif, dan sukun untuk kasus jusif. Tanda-tanda asli ini harus diganti dengan tanda-tanda yang lain jika kata kerja tersebut ditambatkan ke beberapa kata ganti (seperti yang dibahas secara terperinci pada pelajaran 37 yang disebut lima kata kerja). Perhatikan tanda-tanda yang lain pada contoh-contoh lima kata kerja berikut:

Kasus Jusif
Kasus Akusatif
Terjemahan
Kata kerja Arab dalam kasus indikatif)
لَمْ يَشْرَبُوا
أَنْ يَشْرَبُوا
They (plural) drink
Mereka (jamak) minum
يَشْرَبُونَ
لَمْ تَشْرَبُوا
أَنْ تَشْرَبُوا
You (plural) drink
Kalian  minum
تَشْرَبُونَ
لَمْ يَشْرَبَا
أَنْ يَشْرَبَا
They (dual) drink
 Mereka berdua minum
يَشْرَبَانِ
لَمْ تَشْرَبَا
أَنْ تَشْرَبَا
You (dual) drink
Kalian berdua minum
تَشْرَبَانِ
لَمْ تَشْرَبِي
أَنْ تَشْرَبِي

You (feminine) drink

Kamu (perempuan) minum
تَشْرَبِينَ

Pada tabel yang disajikan di atas kita memperhatikan bahwa lima kata kerja tersebut adalah kata kerja yang ditambatkan ke kata ganti orang ketiga jamak maskulin, orang kedua jamak maskulin, orang ketiga dualis, orang kedua dualis, dan orang kedua feminim. Dalam kasus indikatif, kata kerja tersebut ditandai dengan huruf terakhir /nūn/,  dan dalam kasus akusatif serta kasus jusif kata kerja tersebut ditandai dengan penghilangan /nūn/. Sekali lagi kami mengingatkan Anda bahwa bahasan ini akan diulangi dengan lebih rinci dan beserta contohnya pada pelajaran 37 Insya Allah.
 
b-   Ketidakberubahan kata kerja sekarang بِنَاءُ الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ:

Kita mempelajari sebelumnya bahwa kata kerja sekarang tidak bisa berubah dalam dua situasi:

1-   Situasi pertama kata kerja sekarang yang tidak bisa berubah adalah saat kata kerja tersebut ditambatkan ke huruf /nūn/ jamak feminim نُونُ النِّسْوَةِ. Dalam situasi ini kata kerja sekarang  tidak akan bisa berubah pada sukūn tanpa memandang kasus gramatikal atau tanpa memandang artikel yang mengawalinya. Perhatikan contoh-contoh berikut :

Kasus Jusif
Kasus Akusatif
Kata Kerja Arab dalam Kasus Indikatif
لَمْ يَكْتُبْنَ
They (feminine) did not write
Mereka (perempuan)  tidak menulis (saat lampau
لَنْ يَكْتُبْنَ
They (feminine) will not write
Mereka (perempuan) tidak akan menulis
يَكْتُبْنَ
They (feminine) write
Mereka (perempuan) menulis
لَمْ تَكْتُبْنَ
You (feminine) did not write
Kalian (perempuan) tidak menulis (saat lampau)
لَنْ تَكْتُبْنَ
You (feminine) will not write
Kalian (perempuan) tidak akan menulis
تَكْتُبْنَ
You (feminine) write
Kalian (perempuan) menulis

Pada contoh-contoh yang disebutkan di atas, Anda bisa memperhatikan persamaan bentuk kata kerja sekarang dalam tiga kasus. ini disebabkan kata kerja tersebut tidak bisa berubah, yaitu memiliki akhiran yang tetap.

2-   Situasi kedua yang mana kata kata kerja sekarang tidak bisa berubah yaitu saat kata kerja tersebut ditambatkan secara langsung ke huruf /nūn/ penegas (huruf yang menekankan) نُونُ التَّوْكِيدِ. Dalam situasi ini kata kerja sekarang tidak bisa berubah pada fatħah. Ini akan dibahas secara rinci pada pelajaran 97 Insya Allah). Perhatikan contoh-contoh berikut:

Kasus Jusif
Kasus Akusatif
Kata Kerja Arab dalam Kasus Indikatif

لا تَحْسَبَنَّ الأمْرَ سَهْلا¹⁴

Do not think that the matter is so easy

Jangan berpikiran bahwa urusan tersebut begitu mudah
لَنْ أَذْهَبَنَّ مَعَ رِفَاقِ السُّوءِ¹³

I will never go with bad companions

Saya (sungguh) tidak akan pernah pergi dengan teman-teman yang buruk perangai 

سَأَزُورَنَّ صَدِيقِي غَدًا¹²

I will visit my friend tomorrow (for sure)

  Saya akan mengunjungi teman saya (pastinya)

Pada contoh-contoh yang dipaparkan di atas, Anda bisa memperhatikan bahwa kata kerja sekarang tidak bisa berubah dengan sebuah fathah (tanpa memandang apakah kasus indikatif, kasus akusatif atau kasus jusif).

Untuk menerapkan aturan ini pada kata kerja sekarang, penambatan pada /nūn/ penegas harus ditambatkan secara langsung (yaitu tanpa pemisahan). Jika ada sebuah kata ganti yang terpisah di tengah, kata kerja kembali ke bentuk aslinya (seperti dibahas secara rinci pada pelajaran 97).

Catatan:

  1. يَا مَروانُ (wahai Marwan) adalah ungkapan dengan kata penyeru / pemanggil (النِّدَاءُ) yaitu يَا (wahai) (pelajaran 5-7).


  2. الْمُوظَّفُونَ أَكْمَلُوا الْعَمَلَ adalah kalimat nominal (الْجُمْلَةُ الاسْمِيَّة) (pelajaran 4-9). Kalimat ini diawali dengan subjek (مُبْتَدَأٌ). Kata kerja (فِعْلٌُ) pada kalimat nominal (الْجُمْلَةُ الاسْمِيَّة) menyesuaikan subjeknya (مُبْتَدَأٌ). Karena subjeknya (مُبْتَدَأٌ) dalam bentuk jamak orang ketiga maskulin (مُذَكَّر), maka kata kerjanya (فِعْلٌُ) juga dalam bentuk orang ketiga jamak maskulin (مُذَكَّر) yaitu أَكْمَلُوا‎ /ʔakmalū/ (mereka (maskulin (مُذَكَّر)) menyelesaikan (saat lampau)). Jika kalimat nominal ini (الْجُمْلَةُ الاسْمِيَّة) diubah menjadi kalimat verbal (الْجُمْلَةُ الْفِعْلِيَّة) (pelajaran 4-12), susunan kalimat akan berubah menjadi أَكْمَلَ الْمُوظَّفُونَ  الْعَمَلَ. Kalau pada kalimat nominal (الْجُمْلَةُ الاسْمِيَّة) kalimat diawali dengan subjek (مُبْتَدَأٌ) dan diikuti kata kerja (فِعْلٌُ), maka pada kalimat verbal (الْجُمْلَةُ الْفِعْلِيَّة) kalimat diawali dengan kata kerja (فِعْلٌُ) dan diikuti oleh subjek (فَاعِلٌ). Yang perlu diperhatikan disini adalah: pada kalimat nominal (الْجُمْلَةُ الاسْمِيَّة) kata kerja harus menyesuaikan diri dengan subjeknya (مُبْتَدَأٌ), sedangkan pada kalimat verbal (الْجُمْلَةُ الْفِعْلِيَّة) kata kerjanya (فِعْلٌُ) berada dalam bentuk tunggal yaitu أَكْمَلَ /akmala/ (dia (maskulin (مُذَكَّر)) menyelesaikan (saat lampau)).


  3. مَرْضَى /marḍā/ (para pasien) adalah bentuk jamak tidak beraturan (جَمْعٌ تَكْسِيرٍ) dari مَرِيضٌ /marīḍun/.


  4. الدَّرْسَ الْجَدِيدَ (pelajaran baru) adalah klausa kata sifat (الْمُرَكَّبُ الْوَصْفِيُّ) (pelajaran 9).


  5. يَا مُحَمَّدُ (wahai Muhaad) adalah ungkapan dengan kata penyeru (النِّدَاءُ) yaitu يَا (wahai). Kata benda yang mengikutinya memiliki dammah tunggal tanpa diawali kata sandang terdefinisi Al (ال) (pelajaran 5-7).

    دَرْسَكَ (pelajaranmu) adalah ungkapan kepemilikan (إضَافَةُ) (pelajaran 5-2) dengan kata ganti tertambat (الضَّمِيرُ الْمُتَّصِلُ) (pelajaran 10-2) yaitu كَ (kamu (laki-laki)) sebagai Pemilik (مُضَافٌ إِلَيْه).


  6. طُلَّابٌ /ṭullābun/ (para siswa) adalah bentuk jamak tidak beraturan (جَمْعٌ تَكْسِيرٍ) dari طَالِبٌ /ṭālibun/


  7. article = kata; jussive =  expressing a mild command = menyatakan perintah ringan, kata kerja tersebut akan berada dalam kasus indikatif (indicative = noting or pertaining to the mood of the verb used for ordinary objective statements, questions, etc., as the verb = menyebut atau berhubungan dengan bentuk kata kerja yang digunakan untuk kalimat berobjek biasa, pernyataan, pertanyaan dan sebagainya, sebagai kata kerja).


  8. مِصْرُ /miṣru/ (Mesir) adalah kata benda berharakat tunggal (اَلْمَمْنُوعُ مِنَ الصَّرْفِ) (pelajaran 21). Kata benda ini tidak pernah berharakat kasrah dalam kasus genitif (حَالَةُ الْجَر) atau مجرور.


  9. أُرِيدُ /ʾurīdu/ (saya ingin) adalah kata kerja bentuk sekarang (الْفِعْلُ الْمُضَارِع) untuk orang pertama tunggal. Bentuk dasar kata kerja ini adalah أَرَادَ /ʾarāda/ (dia (laki-laki) ingin (saat lampau)) yang merupakan bentuk lampau orang ketiga tunggal maskulin (مُذَكَّر). Kata kerja ini termasuk kata kerja tidak beraturan (الْفِعْلُ الْمُعْتَل) yang ditandai oleh huruf ya (ي) atau huruf Alif (ا) di tengah kata yang merupakan huruf tidak beraturan (حَرْف الْعِلَّةِ). Kata kerja ini dibahas pada pelajaran 32.

    أَزُورُ /ʾazūru/ (saya mengunjungi) adalah kata kerja bentuk sekarang (الْفِعْلُ الْمُضَارِع). Bentuk dasar kata kerja ini adalah زَارَا /zārā/ (dia (laki-laki) mengunjungi (saat lampau)) yang merujuk pada orang ketiga tunggal maskulin (مُذَكَّر). Perihalnya sama dengan kata kerja أَزُورُ /ʾazūru/ (saya mengunjungi), kata kerja ini termasuk kata kerja tidak beraturan (الْفِعْلُ الْمُعْتَل) yang ditandai oleh huruf tidak beraturan (حَرْف الْعِلَّةِ) yaitu huruf waw (و) atau huruf Alif (ا) di tengah kata.


  10. يَشْرَبُ /yašrabu/ (dia (laki-laki) minum) adalah kata kerja bentuk sekarang (الْفِعْلُ الْمُضَارِع) untuk orang ketiga tunggal maskulin (مُذَكَّر). Bentuk dasar kata kerja ini adalah شَرِبَ /šariba/ (dia (laki-laki) minum (saat lampau)) yang merujuk pada orang ketiga tunggal maskulin (مُذَكَّر). Perhatikan 'ain fi'il kata kerja ini memiliki harakat kasrah bukan fathah seperti kebanyakan kata kerja tiga huruf (fi'il tsulasi mujorad).


  11. تَسْهَرُ‎ /tasharu/ (kamu (laki-laki) begadang) adalah kata kerja bentuk sekarang (الْفِعْلُ الْمُضَارِع) yang merujuk pada orang kedua tunggal maskulin (مُذَكَّر). Bentuk dasar kata kerja ini adalah سَهِرَ /sahira/ (dia (laki-laki) begadang (saat lampau)) yang merujuk pada orang ketiga tunggal maskulin (مُذَكَّر). Sama dengan kata kerja شَرِبَ /šariba/ (dia (laki-laki) minum (saat lampau)), kata kerja ini memiliki 'ain fi'il berharakat kasrah.


  12. أَزُورُ /ʾazūru/ (saya mengunjungi): lihat catatan nomor 9.

    صَدِيقِي (teman saya) adalah ungkapan kepemilikan (إضَافَةُ) (pelajaran 5-2) dengan kata ganti tertambat (الضَّمِيرُ الْمُتَّصِلُ) yaitu ي (saya) sebagai Pemilik (مُضَافٌ إِلَيْه) (lihat pelajaran 10-2 mengenai kata ganti tertambat (الضَّمَائِرُ الْمُتَّصِلَةُ)).


  13. رِفَاقٌ /rifāqun/ (bertemankan) adalah kata benda verbal / gerund (مصدر) dari kata kerja رَافَقَ /rāfaqa/ (dia (laki-laki) menyertai/menemani (saat lampau)) (dibahas pada pelajaran 36-3).

    رِفَاق السُّوءِ (bertemankan yang berperangai buruk) adalah إضَافَةُ (pelajaran 5-2).


  14. تَحْسَبُ‎ /taḥsabu/ (kamu (laki-laki) mengira) adalah kata kerja bentuk sekarang (الْفِعْلُ الْمُضَارِع). Bentuk dasarnya adalah حَسِبَ /ḥasiba/ (dia (laki-laki) mengira (saat lampau)) yang merupakan kata kerja bentuk lampau (فِعْلٌ مَاض) orang ketiga tunggal maskulin (مُذَكَّر). 'Ain fi'il kata kerja ini berharakat kasrah.


Silakan follow Pelajaran Bahasa Arab di FacebookX dan Telegram Channel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelajaran 32-6

Pelajaran 32-4