Pelajaran 25-2
PELAJARAN BAHASA ARAB
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Pelajaran 25 – الدَّرْسُ الْخَامِسُ وَالْعِشْرُونَ
Kata Yang Bisa Berubah dan Kata Yang Tidak Bisa Berubah – الْمُعْرَبُ وَالْمَبْنِيُّ
Lanjutan...
Kita masih berada pada pelajaran dua puluh lima kursus Bahasa Arab gratis kita. Kursus Bahasa Arab ini disertai gambar dan audio akan membantu Anda mempelajari Bahasa Arab.
Kata Arab merupakan kata yang bisa berubah dan kata yang tidak bisa berubah. Kata-kata yang bisa berubah adalah kata-kata yang memiliki ciri pada perubahan akhirannya berdasarkan posisi gramatikalnya dalam kalimat. Kata-kata yang tidak bisa berubah tidak memiliki ciri tersebut (yaitu harakat huruf terakhirnya tidak pernah berubah dimanapun posisi gramatikalnya). Bahasa Arab (seperti kebanyakan bahasa Semitik) diklasifikasikan sebagai bahasa yang memiliki perubahan kata. Bahasa yang memiliki perubahan kata adalah bahasa yang mana dalam bahasa tersebut kita membedakan posisi dari setiap kata dengan harakat-harakat tertentu di atas atau di bawah setiap kata, sedangkan bahasa-bahasa yang tidak memiliki perubahan kata (misal bahasa Inggeris) kita memandang posisi dari setiap kata dalam kalimat dari bentuk kata dan dari urutan kata dalam kalimat.
Perhatikan dua kalimat Bahasa Inggeris berikut:
- The man killed the snake. (Pria tersebut membunuh ular).
- The snake killed the man. (Ular membunuh pria tersebut).
Pada kalimat pertama, kita memahami bahwa pembunuh adalah pria tersebut, sedangkan dia adalah yang dibunuh pada kalimat kedua. Kita memahami arti ini dari urutan kata (yaitu pelaku berada sebelum objek langsung),
Dalam Bahasa Arab pelaku adalah yang berada dalam kasus nominatif (yaitu berharakat dammah) tanpa memandang urutannya di dalam kalimat, dan objek langsung yaitu yang berada dalam kasus akusatif (yakni lazimnya berharakat fathah) tanpa memandang urutannya di dalam kalimat. Perhatikan dua kalimat berikut:
Keterangan
|
Terjemahan
|
Kalimat Arab
|
|
Pembunuh di sini adalah pria tersebut karena kata benda berharakat dammah (kasus nominatif)
|
The man killed the snake
|
قَتَلَ الرَّجُلُ الثُّعْبَانَ
|
|
Pembunuh di sini adalah ular karena kata bendanya berharakat dammah (kasus nominatif) sedangkan pria tersebut berharakat fathah (objek langsung)
|
The snake killed the man
|
قَتَلَ الرَّجُلَ الثُّعْبَانُ
|
Ini berarti bahwa Anda harus mempelajari kasus perubahan kata dan harakat untuk berbicara dan untuk memahami Bahasa Arab secara benar. Pada pelajaran ini kami akan membantu Anda mempelajari kasus-kasus gramatikal yang berbeda dari kata dan harakat-harakat yang berhubungan dengan tiap kasus Insya Allah.
Meskipun demikian, ada beberapa jenis kosakata Arab yang memiliki akhiran yang tetap, tanpa memandang posisinya dalam kalimat. Ini disebut الْكَلِمَاتُ الْمَبْنِيَّةُ kata yang tidak bisa berubah.
Kata-kata Arab terbagi atas tiga kategori: kata benda, kata kerja dan kata sandang. Umumnya kata benda mengalami perubahan, karena itu kata benda yang tidak bisa berubah adalah pengecualian dari aturan tersebut. Secara umum kata kerja adalah salah satu dari kata yang tidak bisa berubah, sehingga sebagian kecil kasus kata kerja merupakan kata yang bisa berubah. Semua kata sandang tidak bisa berubah (tanpa kecuali).
Pada bagian selanjutnya (bagian 3) kita akan mempelajari katà benda yang tidak bisa berubah.
Kata kerja yang bisa berubah dan kata yang tidak bisa berubah akan dipelajari pada bagian 6 pelajaran ini.
Dan akhirnya kata yang tidak berubah pada kata sandang akan dipelajari pada bagian 8.
Komentar
Posting Komentar